Perubahan kebijakan pelaksanaan tutorial tatap muka menjadi tutorial tatap muka dalam jaringan atau yang sering disebut tutorial berbasis web (tuweb) menjadi tantangan baru bagi seluruh stakeholder Universitas Terbuka (UT) khususnya UT Bengkulu. Kebijakan baru yang telah ditetapkan ini bertujuan untuk memberikan layanan bantuan belajar yang terbaik bagi mahasiswa yang memilih layanan bantuan belajar secara tatap muka. Untuk itu penting sekali memberikan pelatihan pada mahasiswa agar memahami bagaimana mekanisme pelaksanaan tutorial tatap muka berbasis web yang akan dilaksanakan pada semester 2020.2 ini.
Pelatihan tutorial berbasis web (tuweb) dan cara akses Learning Management System (LMS) diikuti oleh mahasiswa UT Bengkulu yang telah registrasi TTM Wajib dan TTM Atpem 20202 secara daring. Pelatihan daring ini diselenggarakan selama 3 (tiga) hari berturut-turut yaitu pada tanggal 30 September sampai dengan 2 Oktober 2020 dengan membagi dua sesi setiap harinya, yaitu sesi pertama dimulai dari pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB dan sesi kedua dimulai dari pukul 13.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB. Jumlah peserta mahasiswa pelatihan ini sebanyak 4.446 mahasiswa yang berasal dari seluruh kelompok belajar (pokjar) yang tersebar di provinsi Bengkulu.
Dalam sambutannya, Direktur UT Bengkulu Ibu Dr. Yumiati, M.Si mengatakan bahwa perubahan kebijakan pelaksanaan tuweb menggunakan aplikasi Microsoft Teams dan LMS semata-mata ingin membantu mahasiswa belajar secara maksimal di masa pandemic ini. Menggunakan aplikasi Microsoft Teams bukanlah sesuatu yang baru bagi mahasiswa yang pernah mengikuti tutorial tatap muka dalam jaringan pada semester 2020.1, hanya saja pada semester ini MS TEAMS bukanlah satu-satunya media komunikasi antara tutor dan mahasiswa sebab ada LMS menjadi media komunikasi tambahan antar tutor dan mahasiswa dalam melaksanakan perkuliahan.
Tutorial tatap muka berbasis web menggunakan aplikasi teams merupakan bentuk pembelajaran secara synchronous dimana proses belajarnya dilakukan secara tatap muka melalui media online, yang mana tutor dan mahasiswa dapat berinterasi melalui layar komputer, chat, audio dan video secara langsung. Sedangkan Learning Management System (LMS) sebuah laman yang dirancang untuk membantu tutor berkomunikasi dengan mahasiswa secara Asynchronous yang proses belajarnya berpusat pada mahasiswa dimana sumber daya online pembelajaran yang digunakan untuk mengaktifkan berbagai informasi yang tidak dibatasi oleh tempat atau waktu. Di dalam laman LMS terdapat laman diskusi, download dan upload tugas, upload materi, bahkan dapat saling mengirim pesan berkenaan materi perkuliahan yang kemungkinan tidak sempat dibahas pada pertemuan menggunakan teams.
Berkenaan tentang kebijakan baru ini, maka tim UT Bengkulu mengadakan pelatihan bagi seluruh mahasiswa yang telah meregistrasikan TTM wajib dan TTM Atpem dengan harapan mahasiswa siap menjalani skema tutorial yang baru ini dengan penuh semangat. Walaupun tidak dipungkiri banyak sekali pertanyaan bahkan keluhan yang masuk saat sesi diskusi dari mahasiswa tentang aplikasi LMS ini. Akan tetapi, seperti yang disampaikan oleh Manajer Bantuan Belajar dan Layanan Bahan Ajar (BBLBA) Ibu Dwi Kristanti, S.Sos., M.PA bahwasanya butuh waktu dan penyesuaian dalam menghadapi sesuatu yang baru, jika ingin berusaha maka hal sulitpun akan mudah untuk dipelajari.
