Sebagai salah satu bentuk peningkatan pelayanan kepada seluruh mahasiswa dan pencapaian jumlah mahasiswa UT Bengkulu menuju 1 juta mahasiswa UT se Indonesia, UT Bengkulu meresmikan Sentra Layanan Universitas Terbuka (SALUT) Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (FKPKBM) Kaur dan Manna.
Peresmian SALUT Kaur pada tanggal 27 Agustus 2024 dihadiri oleh Direktur Universitas Terbuka Bengkulu, Anggota DPRD Kabupaten Bengkulu Selatan, Kepala Dinas Pendidikan Pemda Kabupaten Kaur, Kepala Dinas Kominfo Pemda Kabupaten Kaur, Ketua PP Paud Kabupaten Kaur serta undangan lainnya. Dalam sambutannya Kepala Dinas Pendidikan Pemda Kabupaten Kaur mengapresiasi dan mendukung program Universitas Terbuka Bengkulu melalui Peresmian SALUT FKPKBM Kaur yang dipimpin oleh Ibu Titi Sumarni, M.Pd. “
Dalam sambutannya Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kaur, Sumari, S.Pd, M.Pd mengajak seluruh tamu undangan yang ingin melanjutkan Pendidikan Tinggi di Universitas Terbuka. Semua bisa kuliah di Universitas Terbuka, ungkapnya di UT tidak ada ada batasan usia, tahun ijazah, masa belajar dan memiliki waktu yang fleksible, serta juga menerima lulusan Program Paket C.
Keesokannya pada tanggal 28 Agustus 2024 dilaksanakan peresmian SALUT FKPKBM Manna. Acara ini dihadiri oleh Kepala SALUT FKPKBM Manna, ibu Reni Nopita Sari, S.Pi, Direktur Universitas Terbuka Bengkulu dan Bupati Kabupaten Bengkulu Selatan yang dalam hal ini diwakili oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Pemda Kabupaten Bengkulu Selatan, Bapak Edi Siswanto, SPt. Dalam sambutannya, Direktur Unversitas Terbuka Bengkulu, Bapak Yusrizal, M.Pd menyampaikan dengan hadirnya SALUT di Kabupaten Bengkulu Selatan diharapkan dapat berkolaborasi dalam memudahkan akses Pendidikan Tinggi, menjangkau yang tidak terjangkau, dengan biaya yang terjangkau. UT juga memberikan peluang kepada Kepala Desa yang belum berkesempatan menempuh Pendidikan Tingkat Tinggi melalui program RPL. Dengan adanya program ini diharapkan Kepala Desa tetap dapat melayani Masyarakat, melanjutkan pendidikan tanpa harus meninggalkan desa.